Mungkin di antara kita sudah banyak yang tahu bahwa salah satu motif klasik batik yang terkenal adalah motif parang. Parang berasal dari kata pereng, yang berarti lereng. Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.
Motif batik parang pada dasarnya tergolong sederhana, yaitu berupa susunan lilitan leter S yang jalin-menjalin membentuk garis diagonal dengan kemiringan 45 derajat. Susunan motif leter S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan.
Motif parang sesungguhnya merupakan deformasi dari beberapa bentuk.
Yang pertama bentuk ombak laut yang susul-menyusul mengandung makna bahwa dalam dunia ini tidak ada yang mulus. Banyak cobaan hidup yang akan dialami. Bila dihadapi dengan sabar dan bijak akan melahirkan ketegaran.
Yang kedua adalah pusaran ombak yang distilasi menjadi bentuk intan yang dalam istilah batik disebut mlinjon. Bentuk ini bermakna bahwa perjuangan seorang pemimpin ibarat berjuang di dalam pusaran air, bila berhasil ibarat menemukan permata.
Jika diperhatikan lebih seksama lagi, detail di dalam motif batik parang ini juga merupakan deformasi dari bentuk burung rajawali yang merupakan simbol kegagahan, kejantanan atau kaprawiran. Arti dari masing-masing detail tersebut adalah sebagai berikut :
– Kepala burung mengandung makna kecerdasan.
– Paruh merupakan manifestasi dari isi mulut dilukiskan sebagai lidah api. Bentuk ini disebut uceng. Hal ini mengandung makna bahwa lidah seorang pemimpin ibarat api yang ucapannya dapat membakar orang banyak.
– Tuding mengandung makna bahwa tudingan seorang pemimpin akan menentukan nasib seseorang atau masyarakat.
– Badan bermakna kekuatan fisik yang diperlukan oleh seorang pemimpin.
– Sayap mengandung makna kemampuan beraktifitas dan mobilitas sangat diperlukan oleh seorang pemimpin.
Masing-masing bentuk tersebut dibingkai oleh garis sawut yang diwarnai coklat soga yang bermakna spirit.
Sehingga kain batik motif parang ini diharapkan bisa memberikan aura yang mengingatkan kepada pemakainya untuk senantiasa mampu menjadi orang yang gagah perwira bagaikan burung rajawali. Sabar dan bijak serta tegar bagaikan karang dalam menghadapai cobaan yang susul menyusul tidak pernah berhenti seperti ombak samudra menghantam karang. Serta berhasil meraih cita-cita dengan konsekuensi harus berjuang walau menembus rintangan yang bagaikan pusaran air sekalipun.
Sumber :
https://www.facebook.com/notes/winantu-rahardjo/sekilas-tentang-batik-motif-parang/805859469447226
wew… hidup lagi blognya!
Alhamdulilah… Hehehe… Salam buat kluarga njih…. Semoga sehat selalu.. Aamiiin…
mantap makasih infonya
Bapa…. nyuwun share nggih, nasehat sae sanget ….